Tanpa Petunjuk Kita Tidak Dapat Berjalan Lurus


Mitos menyebutkan jika orang tersesat maka akan berputar-putar dan kembali ke tempat di mana ia memulai perjalanannya. Penelitian dilakukan untuk mempelajari apa yang sebenarnya terjadi, jika seseorang mencoba berjalan tanpa adanya petunjuk arah tujuan.

http://www.cartoonstock.com/newscartoons/cartoonists/tcr/lowres/tcrn212l.jpg



Peneliti melakukan studi dengan menggunakan GPS untuk melacak para relawan yang melakukan perjalanan di padang pasir Sahara yang berada di Tunisia, dan hutan Bienwald di Jerman.

Mereka menemukan para peserta hanya dapat melakukan perjalanan dengan lurus ketika matahari atau bulan terlihat. Saat matahari dan bulan tidak terlihat, atau apabila hanya tertutup awan maka pejalan ini tanpa sadar bergerak mengitar.

Dr Jan Souman, dari Max Planck Insitute di Tubingen, Jerman, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan mitos tentang seseorang yang berjalan dalam sebuah lingkaran ketika tersesat adalah benar.

Tanpa Petunjuk, Kita Tidak Dapat Berjalan Lurus

“Orang-orang tidak dapat berjalan dalam garis lurus apabila mereka tidak memiliki petunjuk yang jelas, seperti sebuah menara atau gunung di kejauhan atau matahari maupun bulan, dan seringnya akan berakhir berjalan melingkar,” katanya.

Penelitian ini yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, menunjukan semua relawan yang ikut dengan mata tertutup juga mengalami hal yang sama.

Salah satu alasan utama yang paling memungkinkan adalah apabila salah satu kaki dari mereka lebih panjang ataupun lebih kuat, yang meningkatkan ketidakpastian untuk berjalan lurus, ujar peneliti.

“Sebuah kesalahan acak di berbagai tanda indrawi yang menyediakan informasi mengenai arah berjalan bertambah setiap saat, membuat apa yang seseorang fikirkan mengenai berjalan lurus menjadi kabur dan menjauh dari pandangan arah lurus sebenarnya,” jelas Dr Souman.


'Ied in Harmony

Tidak terasa bulan suci telah berlalu, hari nan fitri pun juga baru saja dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia. Tiap-tiap belahan bumi, tiap-tiap negara, masing-masing  daerah, provinsi, kota, desa, bahkan setiap rumah gegap gempita menyambut hari raya Idul Fitri yang juga dilaksanakan setiap tahunnya. kesan-kesan pun timbul dari berbagai individu muslim di setiap kontingen dan wilayah. 

Hal yang paling menarik untuk dibahas adalah perbedaan pelaksanaan lebaran. pembahasan ini memang bukan lagi pembahasan baru karena hal ini juga pernah terjadi pada tahun-tahun yang lampau. meskipun demikian, kejadian seperti ini seharusnya tidak perlu lagi terjadi jika umat muslim menghendaki adanya kesatuan ummat. karena sedikit banyak, hal ini dapat menimbulkan perpecahan umat baik secara langsung maupun tidak langsung. bisa diambil contoh di lingkungan desa saya yang tersusun atas tiga golongan besar masyarakat muslim, dimana setiap golongan muslim mempunyai satu masjid besar. tentu cukup aneh saat satu masjid mengumandangkan takbir sementara dua masjid yang lain melaksanakan shalat tarawih, apalagi satu kompleks sudah menyalakan kembang api dan petasan, sementara di kompleks lain masih bersahut-sahutan untuk tadarus. yang paling parah adalah saat salah satu anak merasa iri dengan tetangganya karena sudah boleh makan pada esok harinya sementara dia masih berpuasa ikut orang tuanya. hal ini tentu sangat miris, mengingat kita umat islam memiliki satu Tuhan, satu Rasul, dan satu keyakinan. lantas mengapa harus ada perbedaan. Tapi no problem karena perbedaan lah yang membuat dunia ini lebih berwarna bukan.

Membahas perbedaan memang justru akan menimbulkan sesuatu yang negatif dan tak akan ada ujungnya apalagi ada pihak-pihak yang melakukan provokasi. Nah, oleh karena itu alangkah lebih baiknya kalau kita mencari akar timbulnya perbedaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama, akar perbedaan ini ada pada  proses penentuan 1 syawal yang juga disiarkan di beberapa stasiun televisi melalui sidang isbat. Hmm tentu umat muslim termasuk saya sendiri pun penasaran dengan bagaimana sih proses penentuan 1 Syawal tersebut, apa faktor yang membuat umat muslim berbeda dalam penentuan 1 Syawal? kiranya tulisan ini akan coba mengantarkan kita pada pemaparan jawaban dari pertanyaan tersebut yang dihimpun dari beberapa artikel terkait.

Pada dasarnya, untuk mengetahui mulai waktu berpuasa (tanggal 1 Ramadhan) dan berhari raya (tanggal 1 syawal) maka dilaksanakan ketetapan sesuai hadist Nabi dalam riwayat Bukhari dan banyak hadits lain telah menegaskan sebagai berikut ;
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمِّيَ عَلَيْكُمْ الشَّهْرُ فَعُدُّوا ثَلَاثِينَ
  "Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah kalian karena melihatnya (hilal). Apabila pandangan kalian terhalang mendung, maka hitunglah tiga puluh hari" (HR Muslim no.1810, dari Abu Hurairah ra.)

Hilal atau bulan baru sedangkan kalangan ahli mengartikannya sebagai penampakan bulan pertama ketika bulan baru sesaat setelah matahari terbenam. Jadi dalam penanggalan (kalender) islam, perhitungan awal bulan adalah terlihatnya hilal. Kalender islam disebut juga kalender Hijriyah karena kalender ini dimulai ketika Nabi Muhammad saw. berpindah ke Madinah (Hijrah). Kalender ini kemudian dipakai secara resmi dalam penentuan waktu-waktu ibadah umat islam seperti pelaksanaan puasa Ramadhan, ibadah Haji, peringatan hari-hari besar umat Islam, dll.

Kembali ke hadist diatas!, sekilas hadist tersebut memberikan isyarat untuk mengobservasi/ mengamati atau melihat bulan setiap kali menentukan awal bulan baru, maka dari sini lah kemudian timbul berbagai macam metode pengamatan hilal untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah. Ada beberapa metode yang umum digunakan yaitu dengan Ru'yah dan Hisab.
Metode Ru'yah
1. Ru'yah
Ru'yah secara bahasa berarti melihat. Sedangkan secara termionolgis ru'yah berarti melihat hilal dengan mata pada saat matahari terbenam di barat pada tanggal 29 bulan Hijriyah. Saat ini metode ru'yah banyak terbantu dengan alat teropong sampai penggunaan theodolit. Untuk meminimalkan kesalahan hasil pengamatan maka dilakukan persiapan yang matang seperti pemilihan lokasi ru'yah yang strategis, pengamat-pengamat yang jujur dan menguasai cara-cara merukyat, prediksi arah dan tinggi bulan serta waktu pengamatan yang mendukung keberhasilan pengamatan dll.
Meskipun demikian masih akan dijumpai nantinya perbedaan untuk mengetahui awal bulan disebabkan oleh perbedaan faktor-faktor pendukung ru'yah mulai dari segi pemilihan lokasi baik geografis maupun strategisnya, pengaruh cuaca, penggunaan alat, pengamat rabun atau tidak, tidak ada pengganggu pandangan di arah hilal, keahlian dan kejujuran para pengamatnya serta banyak hal lainnya yang menyebabkan perbedaan hasil pengamatan hilal.

2. Hisab
Metode selanjutnya adalah hisab. Hisab dalam istilah penanggalan Hijriyah berarti metode penentuan penanggalan/awal bulan hijriyah dengan perhitungan astronomi. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini orang bisa melakukan hisab dengan akurasi tinggi. Seperti halnya ru'yah, hisab pun terdapat perbedaan dalam hasil pengamatan hilal. Sampai saat ini terdapat beberapa macam metode hisab dan dari hasil-hasil perbandingan berbagai macam metode perhitungan astronomi tersebut terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan dalam sudut elongasi, ketinggian bulan, sudut pencahayaan, umur bulan dari waktu ijtima'nya, dll.


FIQH, SCIENTIFIC DAN POLITIK
Ternyata pada satu metode pengamatan hilal baik pada ru'yah maupun hisab (bahkan dengan pendekatan science dan teknologi canggih pun) masih dijumpai perbedaan hasil pengamatan hilal. Lantas bagaimana penentuan awal bulan baru jika pelaksanaan pengamatan hilal yang berbeda? mengenai hal inilah diperlukan turut campur pemerintah (politik). Karena pada dasarnya Pemerintah lah yang berhak menetapkan awal bulan kalender hijriyah. Jadi dengan campur tangan pemerintah apakah kaum muslim sudah bisa merayakan Idul Fitrih bersama? ternyata BELUM. Yach.. Mungkin dalam satu negeri rakyatnya bisa merayakan bersama tapi bagaimana secara umat islam secara global?. Kenyataannya kita jumpai negeri-negeri muslim berbeda dalam merayakan Idul Fitri padahal negeri-negeri tersebut bertetangga (dan bukannya masih berada di bumi yang sama).
Menurut pendapat jumhur ulama, yakni dari kalangan Hanafiyyah, Malikiyyah, dan Hanabilah, tidak adanya  anggapan mengenai perbedaan penentuan awal dan akhir puasa karena perbedaan mathla’ (tempat lahirnya bulan). Sayyid Sabiq menyatakan, “Menurut jumhur, tidak dianggap adanya perbedaan mathla’ (ikhtilâf al-mathâli’). Oleh karena itu kapan saja penduduk suatu negeri melihat hilal, maka wajib atas seluruh negeri berpuasa karena sabda Rasulullah saw, “Puasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya.” Seruan ini bersifat umum mencakup seluruh ummat. Jadi siapa saja di antara mereka yang melihat hilal; di tempat mana pun, maka ru’yah itu berlaku bagi mereka semuanya.”
Sayangnya masing-masing negeri muslim menetapkan sendiri-sendiri awal dan akhir Ramadhan berdasar hasil perhitungan atau rukyah yang didapat di wilayah negara itu. Bila di negeri itu tidak terlihat hilal, maka langsung digenapkan, tanpa menunggu terlebih dahulu hasil rukyat di negara muslim lain. Hasil keputusan tersebut lalu diumumkan di seluruh negeri masing-masing. Akibatnya, disinilah terjadinya perbedaan dalam mengawali dan mengakhiri puasa Ramadhan antara negeri-negeri muslim.
Pada hakekatnya, penentuan awal bulan kalender Hijriyah berkaitan erat dengan peredaran dan perputaran bumi, bulan, dan matahari. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan batas-batas negara yang bisa berubah-ubah. Pengamatan hilal seharusnya terintegrasi mulai dari Papua sampai Maroko. Apabila tidak terlihat hilal maka istikmal (penyempurnaan) digenapkannya bulan menjadi 30 hari. Disitulah kemudian sekali lagi membuat saya takjub dengan keagungan Islam. Ditunjukkan dengan terintegrasinya science, fiqh dan politik secara indah dalam islam. Meskipun science tidak perlu pembenaran Quran untuk membuktikannya tapi pembuktian ilmiah (walau didapat secara sistematis pun) harus tunduk kepada syariat. Dan dengan politik, sinergi itu dapat dijaga. Oleh karena itu, memang sudah saatnya kaum muslim di seluruh dunia mempunyai kesatuan politik. One God, One Rosul, One Ummah, One Eid!

Konspirasi di balik Transformer 3

Setelah menunggu lama akhirnya Transformer 3 dirilis dan tayang di bioskop seluruh Indonesia. Film yang terkenal terkenal dengan gambar, grafik, efek, dan cerita action yang mendebarkan itu memang sudah masuk seri 3. Seri yang katanya berbeda dengan seri-seri sebelumnya, maklum kekasih Sam yang pada seri sebelumnya diperankan oleh Megan Fox, kini digantikan oleh Rosie Huntington. Selain itu ending ceritanya pun katanya agak berbeda karena ceritanya Megatron "wafat" (innalillahi..). 
Usai berpusing-pusing ria dengan lomba game bisnis Gemastik, aku pun segera tancap gas ke Galaxy 21 bersama seorang teman buat hunting tiket nanti malam. Sesampainya di sana, kami dibuat bingung lagi karena film yang tayang nanti malam seru-seru, mulai Transformer 3, Harry Potter Deathly Hallows part 2, hingga fast n furious. tapi akhirnya pilihan jatuh ke Transformer 3. Setelah memesan tiket kursi baris ke 3 untuk jam 20.30 WIB malam ini, motor Supra fit langsung tancap gas menuju media idaman untuk hunting buku "Api Sejarah", meskipun ternyata kehabisan tapi tetap dapet 2 buku, karya Salim A. Fillah dan Ernest Hemingway, lumayan buat bacaan liburan, pikirku. 
Tepat  pukul 20.00 WIB setelah Shalat Tarawih, segera kutancap gas menuju basecamp. Setelah menunggu teman-teman hampir setengah jam, "rombongan" segera bergerak ke Galaxy 21. Meskipun telat 10 menit sesampainya disana dan ketinggalan cerita dari awal, tapi kami tetap dapat menikmati filmnya. Film berdurasi hampir 2 jam itu tak membuat mata kami lelah untuk tetap terbuka daripada kalau dipake baca novel atau buku kuliah (dasar setannya banyak..). Bersama penonton lain yang rata-rata chinese, aku dan teman-temanku pun tetap mengikuti film hingga akhir pukul 11 malam. 
Sentimel Prime
Dalam film yang memang secara grafik dan cerita cukup luar biasa itu, diceritakan bahwa ditemukan alat kendali dari sebuah kapal Autobot yang disebut-sebut sebagai "ark", sehingga Megatron dan kawan-kawan pun berusaha membangkitkan Sentimel Prime, pemimpinnya di cybetron dulu, yang berada di kapal tersebut guna menyelamatkan Cybetron dan menumpas disepticon. Sementara itu, para penggawa disepticon dengan Megatron yang masih terluka akibat serangan para autobot di Transformer 2 pun terus melakukan pengawasan dan rencana-rencana licik guna menguasai bumi dan mengambil alih kekuasaan Cybetron dari tangan para autobot. Bahkan di seri ini, mereka mulai melakukan pembunuhan terhadap para astronot untuk menghapus jejak, sehingga manusia dan autobot tidak bisa mengakses informasi terkait sisi gelap bulan. Para Disepticon juga memanfaatkan beberapa orang untuk menjadi budak mereka guna membantu misi rahasia mereka. Namun Wittwicky mengetahui rahasia mereka melalui seorang rekan kerjanya. Sementara itu, Sentimel prime yang telah berhasil dibangkitkan malah berkhianat kepada autobot dan bergabung dengan Disepticon untuk menghidupkan kembali planetnya. Karena pengkhiatan tersebut, autobot di usir oleh pemerintah Amerika dengan bantuan NEST. Akibatnya, Disepticon semakin mudah menjalankan rencananya dan dengan bantuan Sentimel, mereka berusaha mendekatkan Cybetron ke Bumi untuk menghidupkannya kembali. Namun, di sisi lain, ternyata Optimus dkk sudah menyiapkan rencana lain. ternyata diusirnya mereka sudah direncanakan oleh Optimus untuk mengelabuhi desepticon. Dan Dengan bantuan wittwicky, NEST, dan kawan-kawannya, akhirnya misi Disepticon yang hampir berhasil dapat di gagalkan. Berkat provokasi dari Carly (pacar Sam), Megatron yang mulanya menjadi sekutu Sentimel akhirnya saling serang karena berebut kekuasaan. Akhirnya keduanya mati di tangan Optimus.
Lantas dimana letak konspirasinya??
Dari sinilah dimulainya konspirasi itu...
Awalnya saya tidak menyadari konspirasi ini karena terlalu asyik menikmati cerita dan grafik yang ditayangkan selama kurang lebih 2 jam tersebut, hingga tidak memperhatikan hal-hal kecil yang ternyata itu merupakan sebuah konspirasi besar-besaran. Namun, setelah pulang dan sempat melihat video clips dari lagu Iridescent (soundtrack film tersebut) yang dinyanyikan oleh Linkin Park, akhirnya terkuaklah dengan jelas konspirasi itu. Konspirasi yang dimaksud di sini adalah konspirasi yahudi yang menyebarkan doktrin-doktrinnya melalui media visual. Konspirasi ini memang serupa dengan konspirasi yahudi yang dapat kita jumpai pada album Dewa 19 dalam video clip-nya. Secara garis besar, berikut ini beberapa konspirasi yang terjadi, chekidot,,, :
1. Munculnya Karakter baru, Robot bermata satu
Shockwave
 Munculnya karakter baru berupa robot bermata satu  di seri ini menjadi awal penanda konspirasi ini. Robot yang bernama "Shockwave" ini dikenal sangat kuat dan menjadi ujung tombak Disepticon dalam menghancurkan musuh-musuhnya. Robot ini juga menjadi robot yang terbesar selain megatron dalam squad Disepticon. Dalam  resensinya bahkan disebut-sebut robot ini menjadi penjahat utama dari Transformer 3. Dengan satu mata di tengah kepalanya yang sangat tajam mengawasi dan memburu musuh-musuhnya, robot ini menjadi momok menakutkan bagi Sam dan para autobot. Mata satu sudah sangat dikenal sebagai penanda konspirasi yahudi karena mata satu ini menjadi Tuhan dari kaum yahudi yang dinanti-nanti kedatangannya. Dalam Islam, mata satu pun sudah disebutkan dalam hadist Nabi bahwa yang bermata satu adalah Dajjal. Memang benar bahwa Dajjal-lah yang sedang dinanti-nanti oleh orang-orang yahudi dan Dajjal tidak akan muncul jika bangunan persembahan itu belum sempurna. Dan konon persembahan itulah yang kini sedang digarap oleh orang-orang yahudi, yaitu kekuasaan mutlak atas dunia yang berujung pada kerusakan dunia. Dalam cerita Transformer 3, Shockwave akhirnya dikalahkan oleh Optimus. Baca lebih lengkap mengenai Shockwave di sini

2. Munculnya Robot berwujud Seperti Ular.
Robot Ular
 Penanda kedua adalah robot berbentuk ular. Dalam mitologi Yahudi, ular menjadi senjata ampuh atau juga dewa bagi orang-orang Yahudi. Seperti juga kita jumpai di film Prince of Persia (Sands Of Time), Hassansin yang merupakan ajaran gelap dan terlarang orang-orang Yahudi (buangan) juga menggunakan ular sebagai simbol kekuatannya. Ular juga dianggap sebagai lambang kekuatan jahat yang mampu menguasai dunia, seperti sosok-sosok makhluk yang kuat dalam mitologi yahudi sering digambarkan dengan sosok ular besar, seperti leviathan atau  Jormungandr. Dalam cerita di film tranformer 3 ini, robot ular tersebut menjadi pengawal Shockwave, dimana dia akan bergerak atas perintah dari Robot bermata satu Shockwave. Dalam serial komiknya, robot ini dijuluki "firstfight".

3. Poster dan Wallpaper Transformer 3
   Setelah mencoba browsing dan melihat-lihat beberapa resensi film, secara tidak sengaja ditemukan gambar-gambar ini. Gambar-gambar ini bukan sebuah rekayasa yang tidak disengaja. Teatpi pasti ada maksud di balik itu semua. Entah apa maksudnya, Anda dapat menerka-nerka sendiri.

4. Soundtrack Transformer 3, "Iridescent"
  Setelah mengawal peluncuran Transformer 1 lewat single "What I've Done" dan Transformer 2 lewat "New Divide", kali ini Linkin Park kembali dipercaya untuk mengiringi peluncuran Transformer 3 yang cukup fenomenal dengan single "Iridescent". Secara musik, kali ini lebih soft daripada dua lagu sebelumnya. Apalagi  didengarkan dengan melihat adegan live-nya pasti lebih pas. Yang agak berbeda ada pada video klipnya. Video klip dari soundtrack inilah yang membuat saya akhirnya sadar terhadap beberapa konspirasi yang ada, karena dalam klip berdurasi kurang lebih 4 menit tersebut semakin diperjelas simbol-simbol konspirasinya. Penasaran?? Silahkan lihat video berikut :